Di Balik Benteng Prinsip

memang sangat menyiksa ..
karna kita sudah ssma sama cinta ..
namun mau bagaimana lagi? cinta itu datang sendiri .

terlanjur sudah ...

kini kita sama sama diam ..
di dalam benteng prinsip
sama sama menjauh ..
saling mendiamkan raga masing-masing

skrg aku tahu mengapa selama ini kau slalu diam..
karna bukan hak kita untuk mengekspresikan cinta ..
itu memang pilihan terbaik ..
kan ku jaga slalu hatiku ..
biarlah jika dirimu tak mau mencintaiku ...
aku rela menerimanya ..

mungkin hanya dengan yang lainlah kau bisa mencinta
dalam lentera hati, ku coba untuk sabar ..
perasaan ini tak seutuhnya indah ..
cinta yang ku punya ..
kini tinggal menjadi beberapa bagian ..

karna  bagian lainnya aku hempaskan ketika aku terluka ..
dan, ketika aku mencoba untuk melupakan semua ..
mencoba untuk menghapus rasa ini ..
karna sikap yang kau berikan  terlalu kejam untuk hatiku ..

kau menjauh, ketika aku membutuhkanmu ...
memang aku tak memintanya, namun hati ini menuntut untuk ada kamu
hati ini butuhkan mu ..
tolong kau jangan pergi ..
jangan pergi secepat itu dari hidupku ..

sanggup tak sanggup,
sesungguhnya aku tak sanggup kehilangan cintamu
aku tak mau jalan ini, namun bagaimna ?
haruskah aku meminta ?
haruskah aku berbicara ?
haruskah aku lakukan itu ?

skarang saja, tak ada rona cahaya wajahmu untuk ku
aku tak tahu isi hatimu ..
dan mungkin kau tak tahu, segini nya aku mencintaimu

teringat saat saat pertama kita berteman
tak ada hal yang menyakitkan ..
semuanya indah
kau jaga aku
kita saling melengkapi ..
walau tak pernah ada kata kata yang terucap .
namun, langkah menjelaskan

kau membuat hatiku merona ..
wajahku bahagia di belakangmu
kau yang membuat aku tersenyum-senyum
merasakan manisnya semua ini

namun setelah cinta, semua kau tepis
memang tak ada kata-kata yang menyakitkan terucap dari bibirmu ..
namun aku merasakan semua dari jalan yang kau pilih  ..
dari langkah yang menentukn ragamu berjalan

skarang aku menelan kisah pahit ..
di balik benteng prinsip, hatiku sakit